
Yogyakarta, 4 September 2025 – Dalam rangka mendukung percepatan pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), khususnya dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan yang berkualitas (SDG 3), Departemen Neurologi bersama Program Studi Magister Kedokteran Klinis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kegiatan “International Mini Symposium and Guest Lecture: Current Epilepsy Comprehensive Treatment”.
Simposium hybrid ini tidak hanya mempertemukan para pakar neurologi, bedah saraf, radiologi, dan pediatri terkemuka di Indonesia, tetapi juga secara khusus menghadirkan perspektif internasional untuk mendorong terciptanya standar layanan epilepsi yang paripurna dan berkelanjutan.
Kuliah Tamu: Menyelami Strategi Peningkatan Layanan Epilepsi di Malaysia
Sebagai highlight acara, kuliah tamu internasional disampaikan oleh Associate Prof Fong Si Lei dari University of Malaya, Malaysia. Dalam pemaparannya yang bertajuk “Enhance epilepsy services in Malaysia: a pursuit of Excellence”, Associate Prof Fong membagikan perjalanan dan strategi Malaysia dalam membangun dan meningkatkan layanan epilepsi secara berkelanjutan. Presentasi ini memberikan wawasan yang sangat berharga mengenai pendekatan sistematis, tantangan yang dihadapi, serta inisiatif-inisiatif inovatif yang diterapkan di negara tetangga, menawarkan perspektif komparatif yang dapat menginspirasi perbaikan layanan di Indonesia.
Rangkaian Materi: Dari Terapi Gen Hingga Pembedahan
Sebelum kuliah tamu, simposium ini menghadirkan serangkaian materi komprehensif yang merefleksikan perkembangan terkini dalam penanganan epilepsi. Pembahasan dimulai dengan terobosan personalized medicine dari dr. Dian Kesumapramudya Nurputra, Ph.D., Sp.A(K) mengenai “Personalized gene therapy: A new era in pediatric epilepsy”, yang membuka cakrawala baru terapi yang ditargetkan secara spesifik pada pasien anak.
Pemahaman mendalam tentang asal-usul munculnya kejang pada pasien anak yang dijelaskan oleh Dr. dr. Cempaka Thursina Srie Setyaningrum, Sp.N(K) dalam materi “Understanding the epileptogenesis in post-encephalitis in childhood patients”. Sementara itu, dr. Desin Pambudi Sejahtera, M.Kes., Sp.N(K) mengingatkan pentingnya dasar-dasar klinis yang kuat dalam diagnosis epilepsi sebagai pintu utama tata laksana penyakit tersebut, melalui kuliahnya yang berjudul “Back to basic: The role of semiology in the midst of advanced epilepsy therapy”.
Di sisi diagnostik penunjang untuk pencitraan radiologis, Dr. dr. Nurhuda Hendra Setyawan, Sp.Rad(K) memaparkan optimasi protokol MRI untuk diagnosis yang presisi dalam “Imaging of epilepsy: Optimizing MRI protocols for precision diagnosis”. Kemajuan terapi invasif diwakili oleh dr. Dian Prasetyo Wibisono, Sp.BS(K) yang membagikan “Current Updates on Epilepsy Surgery in Yogyakarta”, menunjukkan komitmen untuk menyediakan solusi bedah yang mutakhir di tingkat lokal untuk pasien epilepsi.
Kontribusi Nyata terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
Kegiatan ini secara langsung dan tidak langsung mendukung beberapa target dalam SDGs, terutama SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera (Good Health and Well-being).
- SDG 3.4: Mengurangi angka kematian dini akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan pengobatan. Dengan meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam penanganan epilepsi yang komprehensif, simposium ini berkontribusi langsung pada pengendalian epilepsi sebagai salah satu penyakit neurologis tidak menular utama.
- SDG 3.B: Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obat-obatan. Pendekatan terapi gen dan personalisasi yang dibahas sejalan dengan semangat inovasi kesehatan ini.
- SDG 3.8: Mencapai cakupan kesehatan semesta. Pertukaran pengetahuan dengan Malaysia dan peningkatan kualitas dokter spesialis di dalam negeri akan berdampak pada pemerataan layanan epilepsi yang lebih baik.
Kolaborasi internasional dalam simposium ini juga merefleksikan semangat SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, dengan memperkuat jejaring global untuk berbagi pengetahuan dan praktik terbaik.
Komitmen Berkelanjutan untuk Masa Depan
Melalui kegiatan ini, Departemen Neurologi FKKMK UGM kembali menegaskan perannya sebagai pusat unggulan dalam pendidikan, penelitian, dan layanan neurologi di Indonesia. Sinergi antara akademisi, klinisi, dan mitra internasional, yang difokuskan melalui kuliah tamu dari Malaysia, menjadi kunci dalam mendorong batas-batas ilmu pengetahuan dan terapi epilepsi. Hal ini pada akhirnya bermuara pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan kontribusi nyata bagi pencapaian tujuan global yang lebih sehat dan sejahtera.
Penulis: Halwan Fuad Bayuangga
Editor: Mawaddah Ar Rochmah
Dokumentasi: Halwan Fuad Bayuangga, Desin Pambudi Sejahtera