+62 274 543473 | 543472

KSM Saraf RSUP dr. Sardjito, Basement, Irna 1, Sleman, DI Yogyakarta

saraf.fk@ugm.ac.id

Mengukuhkan Layanan Stroke di Indonesia: WORKSHOP CODE STROKE AND THROMBOLYSIS : PROGRAM PENGAMPUAN STROKE

Yogyakarta, 8-10 Desember 2025 – Upaya penguatan layanan kesehatan, khususnya dalam penanganan kasus stroke akut, kembali diwujudkan melalui suksesnya Workshop Code Stroke and Thrombolysis: Program Pengampuan Stroke”. Acara intensif selama tiga hari ini dilaksanakan di Swiss-Belboutique Hotel, Yogyakarta, dan menjadi inisiatif strategis untuk mengoptimalkan sistem rujukan dan penatalaksanaan stroke di Indonesia.

Kolaborasi Multidisiplin untuk Layanan Optimal

Workshop ini berhasil menarik partisipasi dari berbagai unsur tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga medis lainnya. Kehadiran delegasi yang beragam, mulai dari dokter spesialis, dokter umum, perawat, hingga radiografer, mencerminkan pendekatan multidisiplin yang krusial dalam manajemen Code Stroke.

Acara ini secara umum dinilai telah berjalan dengan sangat baik dan terstruktur. Para peserta tidak hanya mendapatkan pemahaman dasar, tetapi juga menyelaraskan pandangan mengenai sistem Code Stroke, yang sangat penting untuk implementasi yang seragam di berbagai institusi layanan kesehatan.

Pembekalan Komprehensif dari Ahli Neurologi Ternama

Sesi-sesi dalam workshop ini dipandu oleh para pakar di bidangnya, memastikan transfer ilmu yang mendalam dan relevan. Kolaborasi instruktur dan pembicara yang berasal dari Departemen Neurologi FKKMK UGM dengan RSUP Dr Sardjito menjadikan acara ini sarat akan ilmu yang aplikatif, evidence-based, dan terkini. Berikut merupakan materi yang disampaikan oleh para instruktur dan pembicara:

  1. dr. Paryono Sp.N, Subsp. NIOO(K): membahas tuntas mengenai Hyperacute Phase & Code Stroke, memberikan landasan esensial bagi respon cepat terhadap kasus stroke.
  2. Dr. dr. Ismail Setyopranoto, Sp.N, Subsp.NIOO(K): memimpin sesi paralel untuk dokter mengenai Decision Making in Acute Stroke yang menekankan tentang pentingnya ketepatan waktu dan penilaian klinis.
  3. Rekyan Listyaningsih: menggagas Nurse Workshop: Acute and Post-acute in Stroke yang berupa sesi paralel untuk perawat, fokus pada peran krusial perawat dalam perawatan akut dan pasca-akut.
  4. Adiguno Sp.BS(K) dan dr. Rakhian Listyawan Sp.N, FINA: menjelaskan perkembangan terkini dan praktik Thrombectomy & Coiling in Indonesia sebagai intervensi definitif.
  5. Tommy Rakhmat, Sp.N, Subsp. NIOO(K): mengupas tuntas tantangan dan manajemen pada kasus Subarachnoid Hemorrhage (SAH).
  6. Tim Code Stroke RSUP Dr. Sardjito: melaksanakan simulasi Code Stroke yang interaktif dan memberikan pengalaman praktis dalam alur penanganan stroke yang cepat serta terkoordinasi.

Menguatkan Jejaring Layanan Stroke: Tujuan dan Manfaat Workshop

Tujuan utama dari Workshop Code Stroke and Thrombolysis ini berakar kuat pada “Program Pemberdayaan Rumah Sakit Jejaring Layanan Stroke”. Inisiatif strategis ini bertujuan untuk memberdayakan rumah sakit di seluruh kabupaten dan provinsi di Indonesia, memastikan bahwa penanganan stroke akut dapat dilakukan secara seragam dan berkualitas tinggi di tingkat lokal.

Tujuan Spesifik Program

Melalui sesi-sesi pelatihan yang komprehensif, para peserta  workshop  didorong untuk menguasai beberapa keterampilan dan pengetahuan spesifik:

  1. Penilaian Trombolisis:

Peserta harus mampu melakukan   penilaian pasien  stroke  secara cepat dan tepat   untuk menentukan kelayakan pasien mendapatkan terapi   trombolisis  , mengingat faktor waktu adalah penentu utama keberhasilan terapi ini.

  1. Manajemen Perawatan Multidisiplin:

Semua profesional kesehatan diwajibkan untuk mampu melaksanakan   manajemen perawatan  stroke  sesuai peran dan tanggung jawab   masing-masing profesi, mulai dari dokter spesialis, dokter umum, perawat, hingga radiografer, sehingga terbentuk tim  Code Stroke  yang terpadu.

  1. Penguasaan Trombolisis:

Peserta akan memiliki pemahaman yang jelas mengenai   fungsi dan manfaat trombolisis. Lebih jauh, mereka harus mampu   mengelola  stroke  iskemik menggunakan trombolisis, termasuk menguasai perhitungan   dosis yang tepat,   metode pemberian, dan prosedur   pemantauan   pasien secara ketat pasca-pemberian obat.

  1. Standar Keamanan dan Klaim:

Pelatihan ini juga mencakup aspek praktis dan keselamatan, seperti   menerapkan prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi   sesuai standar, serta kemampuan   mencegah komplikasi   pada pasien  stroke  dengan tepat. Terakhir, peserta dibekali pengetahuan praktis untuk   memahami klaim BPJS dan biaya unit   yang terkait dengan pengobatan  stroke  agar implementasi layanan menjadi berkelanjutan.

 

Manfaat jangka panjang dari kegiatan ini bersifat signifikan dan berdampak luas pada sistem kesehatan nasional:

  1. Peningkatan Layanan Kesehatan:

Manfaat paling utama adalah   peningkatan layanan kesehatan, khususnya dalam   manajemen  stroke  akut. Dengan kapabilitas yang meningkat di rumah sakit jejaring, penanganan  stroke  dapat dimulai lebih cepat, yang secara langsung meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup pasien.

  1. Penyediaan Pengetahuan yang Jelas:

Workshop  ini memastikan   penyediaan pengetahuan dan pemahaman yang jelas   dan terstandardisasi kepada semua peserta, menghilangkan disparitas informasi antar-institusi.

  1. Agen Perubahan:

Pada akhirnya, workshop ini bertujuan untuk   memberdayakan peserta   agar mereka mampu menjadi   agen perubahan yang efektif dan efisien   di institusi masing-masing, mendorong penerapan standar  Code Stroke  yang optimal di seluruh fasilitas kesehatan.

Dengan pemahaman dasar dan penyelarasan pandangan mengenai Code Stroke yang telah didapatkan, peserta diharapkan dapat mencapai semua tujuan dan manfaat yang telah ditetapkan, sehingga mempercepat waktu penanganan (Door-to-Needle Time) dan meningkatkan luaran (outcome) pasien stroke.

Kontribusi Neurologi UGM dalam Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG)

Pelaksanaan Workshop Code Stroke and Thrombolysis ini merupakan cerminan nyata dari kontribusi aktif Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), dalam mendukung agenda global Sustainable Development Goals (SDG).

Inisiatif ini secara langsung dan tidak langsung mendukung beberapa SDG kunci:

1. SDG 3: Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik (Good Health and Well-being)

Ini adalah kontribusi yang paling utama. Workshop ini secara langsung mendukung Target 3.4, yaitu mengurangi sepertiga angka kematian prematur akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) dan mempromosikan kesehatan mental. Dengan melatih tenaga kesehatan agar mampu menangani stroke akut (salah satu PTM utama) secara cepat dan tepat, UGM berperan vital dalam menurunkan angka morbiditas dan mortalitas.

2. SDG 4: Pendidikan Berkualitas (Quality Education)

Melalui penyelenggaraan workshop berstandar tinggi dan pelatihan intensif ini, Neurologi UGM memenuhi Target 4.3 dan 4.4, yaitu memastikan akses yang sama bagi semua laki-laki dan perempuan terhadap pendidikan teknik, kejuruan, dan tersier yang terjangkau dan berkualitas, termasuk pendidikan pascasarjana. Pemberian pengetahuan klinis terkini kepada tenaga medis dari berbagai latar belakang profesi dan wilayah adalah wujud dari peningkatan kapasitas profesional berkelanjutan.

3. SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur (Industry, Innovation, and Infrastructure)

Program Pengampuan Stroke yang diinisiasi dan didukung UGM bertujuan untuk membangun infrastruktur layanan kesehatan yang tangguh dan mempromosikan industrialisasi inklusif dan berkelanjutan (Target 9.1 dan 9.A). Dengan membentuk jejaring rumah sakit yang terintegrasi dan memiliki kemampuan melakukan trombolisis, UGM membantu menciptakan sistem rujukan yang efisien, yang merupakan fondasi penting bagi infrastruktur kesehatan nasional yang lebih kuat.

4. SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Partnerships for the Goals)

Workshop ini adalah contoh nyata dari Target 17.16 dan 17.17, yaitu meningkatkan kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan, didukung oleh kemitraan multi-pemangku kepentingan. Kolaborasi antara akademisi (UGM), rumah sakit pengampu (RSUP Dr. Sardjito), rumah sakit jejaring di daerah, serta berbagai profesional kesehatan adalah kunci keberhasilan program ini. Kemitraan ini memastikan bahwa sumber daya, keahlian, dan teknologi dapat disebarluaskan secara efektif dan merata.

Melalui sinergi antara pendidikan, praktik klinis, dan pemberdayaan jejaring, Departemen Neurologi UGM menegaskan komitmennya untuk membangun sistem kesehatan yang lebih tangguh, merata, dan berkeadilan, berkontribusi signifikan terhadap upaya nasional dalam mencapai agenda pembangunan berkelanjutan.

 

 

Penulis : dr. Nerissa Arviana

Editor : dr. Distya Nugrahening Pradhani, Sp.N

Dokumentasi : dr. Rakhian Listyawan, Sp.N, FINA